15 Jun 2009

TIPS MERINGANKAN BEBAN PIKIRAN

oleh Zinsari

Di masa krisis akhir-akhir ini, banyak orang mengalami depresi atau tekanan jiwa, bahkan ada yang sampai mengalami gangguan jiwa. Umumnya karena tidak kuat menghadapi beban cobaan yang begitu besar, namun juga ada yang terlalu banyak pikiran. Kadang-kadang tidak kita sadari pikiran-pikiran tersebut timbul karena kekurangan kita di dalam bersikap dan bertindak, dan tak jarang pula karena ulah kita sendiri. Untuk itu ada baiknya kita membiasakan diri untuk menghindari hal-hal yang membebani pikiran kita. Ada beberapa hal sederhana yang dapat kita lakukan, misalnya:

Jangan Ambil Hati

Sekalipun kita dimarahi orang lain, janganlah ambil hati, tapi ambil hikmahnya. Pola pikir kita harusnya bahwa ketika kita ambil hati, sakit hati, maka kita yang menderita, sementarra orang yang memarahi kita sebenarnya niatnya baik agar kita dapat termotivasi untuk tidak mengulangi kesalahan.


Jangan Curang

Sekali kita berbuat curang, maka pikiran berdosa akan menghantui kita. Ketika perbuatan curang itu ketahuan, maka kita menjadi tidak dipercaya oleh orang lain dan itu perlu pikiran dan waktu yang lama untuk memperbaiki citra buruk kita yang belum tentu bisa berhasil.


Jangan Egois

Egois akan membuat orang lain tidak suka kepada kita dan bahkan mungkin menyebabkan orang lain sakit hati, akibatnya kita akan dijauhi atau tidak diperdulikan. Hidup bersosial akan membuat kita lebih rileks dan lebih senang. Banyak teman, banyak sahabat yang dapat berkontribusi dalam perjalanan hidup kita, minimal dapat memberi masukan atau bahkan mengingatkan kita akan tindakan yang akan kita lakukan.


Jangan Menipu

Sekali kita menipu, maka perlu pikiran ekstra untuk menutupinya. Biasanya penipuan yang pertama akan diikuti dengan penipuan-penipuan berikutnya agar tidak ketahuan. Banyak juga penipuan yang ditutup-tutupi dengan segala usaha, namun akhirnya terbongkar juga. Jadi untuk apa kita menipu? Tambah beban pikiran saja.


Jangan Menunda Pekerjaan

Menunda pekerjaan sama saja dengan menumpuk pekerjaan. Kalau bisa dikerjakan sekarang, mengapa harus ditunda? Pekerjaan selesai, maka kita tidak perlu memikirkan pekerjaan yang tertunda.

2 komentar:

  1. Anonim9/05/2012

    bagaimana dari sisi keaagamaan....thank,s

    BalasHapus
  2. maaf, saya tidak membahas agama. terima kasih.

    BalasHapus