20 Agu 2014

Membuat Proyeksi Laporan Keuangan dalam Rencana Kerja Tahunan BPR

Setiap tahun bank harus membuat rencana kerja tahunan. Selain wajib disampaikan kepada pihak Otoritas perbankan, rencana kerja juga sangat bermanfaat sebagai pegangan dan penunjuk arah di dalam operasional sebuah bank, termasuk juga bank perkreditan rakyat (bpr).

Rencana kerja yang baik harus menantang, namun juga harus realistis, artinya cukup untuk memotivasi dan memacu semangat kerja untuk merealisasikannya, tetapi juga realistis dapat dicapai. 

Sebagian orang masih menggunakan pola lama, yaitu hanya menentukan target secara tahunan lalu dibagi menjadi dua semester, tanpa memikirkan bagaimana target tersebut bisa dicapai tiap bulannya, sehingga sering terjadi deviasi yang lebar antara target dan realisasi. Pola menetapkan target semacam ini juga menyulitkan membuat proyeksi berbagai pos dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, target kredit yg diberikan hanya ditetapkan sebagai persentase kenaikkan terhadap outstanding tahun lalu. Hal ini sangat riskan, karena tidak didasarkan berapa kemampuan penyaluran baru tiap bulannya serta berapa pokok kredit yang dikembalikan oleh debitur pada tiap bulannya.

Zpro memberikan suatu pola pendekatan penyusunan rencana kerja yang lebih akurat. Rencana kerja disusun secara bottom-up secara bulanan dengan terlebih dahulu melakukan swot analysis, sehingga manajemen dapat mengukur kemampuannya di dalam pencapaian target yang diinginkan.  Target penghimpunan dana, penyaluran dana, aktiva tetap inventaris, aktiva tak berwujud, permodalan, beban sewa, beban sdm hingga beban pendidikan direncanakan secara rinci tiap bulannya, sehingga proyeksi pendapatan dan beban pada laporan laba-rugi maupun posisi saldo pada pos-pos neraca dapat dilakukan dengan lebih akurat.

Perhitungan pendapatan dan beban tentu perlu didasarkan pada rencana bulanan. Demikian juga dengan penerapan SAK-ETAP yang mengharuskan adanya amortisasi provisi dan biaaya transaksi, serta perhitungan ppap setiap bulannya dan penyusutan lainnya.

Perhitungan yang demikian rinci tentu memerlukan suatu alat bantu (tool). Zpro RKAT BPR versi 2.50 hadir untuk memudahkan kita di dalam membuat rencana kerja dan menghasilkan proyeksi laporan keuangan dengan cepat dan bahkan bisa diketahui perkiraan rasio-rasio keuangan, terutama terkait dengan tingkat kesehatan bank.

6 Mei 2014

Analisa Pembiayaan Mikro bagi BPRS

Sebagai lembaga pembiayaan syariah, BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) tentu memiliki motivasi untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dengan mengacu pada prinsip syariah. Untuk itu BPRS perlu memastikan setiap pembiayaan yang diberikan adalah bermanfaat bagi nasabah yang dibiayai maupun lembaga pembiayaannya.  Analisa pembiayaan yang tepat perlu diterapkan agar kedua tujuan mulia tersebut dapat tercapai.

Mengingat BPRS umumnya memberikan pembiayaan kepada para nasabah mikro dan kecil, maka tentu membutuhkan keahlian khusus. Hal ini disebabkan oleh:
  • umumnya tidak memiliki legalitas yang cukup;
  • umumnya tidak memiliki laporan keuangan;
  • sedikit sekali yang memiliki catatan usaha;
  • tidak biasa merekap pendapatan dan biaya bulanan;
  • tidak memisahkan keuangan usaha dan keuangan rumah tangga.
BPRS umumnya menerapkan pola pembiayaan yang mengharuskan nasabah mengangsur pembayaran pokok dan margin secara bulanan, maka tentu BPRS sangat relevan melakukan analisa arus kas sebagai salah satu aspek untuk mendukung keputusan diberikannya pembiayaan. Kenapa? Karena BPRS perlu memastikan nasabah yang dibiayai memiliki dana untuk mengangsur pokok pembiyaan maupun marginnya. Selain itu, penting juga bagi BPRS untuk memproyeksi apakah arus kas nasabah yang dibiayai semakin baik setelah mendapatkan pembiayaan.

[Foto: pelatihan analisa pembiayaan mikro yg diselenggarakan oleh Forum Komunikasi BPRS Sumatera Barat, 3-4 Mei 2014 ]



26 Mar 2014

Strategi Marketing

Bisnis yang terus berkembang ditandai dengan optimalnya penjualan. Untuk mengoptimalkan penjualan dibutuhkan perencanaan strategi pemasaran yang kuat.

Bagaimana membuat suatu Strategi Marketing? Perencanaan strategi pemasaran yang efektif tidaklah sulit atau memakan waktu. Jika Anda memiliki ide yang baik tentang target pelanggan anda dan apa pemecahan masalah produk atau jasa anda, maka dengan mudah anda bisa mengembangkan strategi anda. Jika tidak, Anda harus mulai dengan evaluasi diri (produk, jasa dan apa yang telah dilakukan) serta mengembangkan rencana riset pemasaran.

Jika anda termasuk orang yang suka praktis, maka ada 4 langkah dalam pengembangan strategi marketing:
  • Evaluasi  
Evaluasilah apa yang telah dilakukan selama ini dan apa hasil yang telah dicapai. Langkah ini penting untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada.
  • Riset pemasaran
Langkah ini akan membantu anda untuk mendapatkan gambaran rinci tentang target pelanggan anda, memahami lingkungan pasar anda, dan menilai pesaing anda. Ini akan membantu memastikan orientasi pasar yang kuat untuk bisnis anda.
  • Tulis sebuah daftar strategi marketing
Setelah melakukan evaluasi dan riset pemasaran, maka anda punya bekal untuk menyusun sebuah daftar strategi pemasaran yang potensial.
Pikirkan semua kemungkinan strategi untuk rancangan daftar Anda ... kemudian mempersempit ke 3-5 strategi pemasaran kunci yang terbaik selaras dengan tujuan bisnis anda.
  • Buat prioritas taktik marketing 
Tentukan taktik-taktik prioritas yang akan dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran.
Strategi marketing yang lebih komprehensif dapat dibuat melalui upaya-upaya berikut:
  • Melakukan evaluasi bisnis yang sudah berjalan;
  • Memerlukan tindakan marketing intelligence untuk mengetahui potensi dan persaingan yang ada;
  • Mengembangkan keunggulan kompetitif;
  • Membuat produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan dan calon pelanggan;
  • Menetapkan target pasar;
  • Membangun team marketing yang handal;
  • Menyusun strategi promosi yang efektif;
  • Manajemen pelanggan yang baik.