Setiap tahun bank harus membuat
rencana kerja tahunan. Selain wajib disampaikan kepada pihak Otoritas
perbankan, rencana kerja juga sangat bermanfaat sebagai pegangan dan
penunjuk arah di dalam operasional sebuah bank, termasuk juga bank
perkreditan rakyat (bpr).
Rencana
kerja yang baik harus menantang, namun juga harus realistis, artinya
cukup untuk memotivasi dan memacu semangat kerja untuk
merealisasikannya, tetapi juga realistis dapat dicapai.
Sebagian
orang masih menggunakan pola lama, yaitu hanya menentukan target secara
tahunan lalu dibagi menjadi dua semester, tanpa memikirkan bagaimana
target tersebut bisa dicapai tiap bulannya, sehingga sering terjadi
deviasi yang lebar antara target dan realisasi. Pola menetapkan target
semacam ini juga menyulitkan membuat proyeksi berbagai pos dalam laporan
keuangan. Sebagai contoh, target kredit yg diberikan hanya ditetapkan
sebagai persentase kenaikkan terhadap outstanding tahun lalu. Hal ini
sangat riskan, karena tidak didasarkan berapa kemampuan penyaluran baru
tiap bulannya serta berapa pokok kredit yang dikembalikan oleh debitur
pada tiap bulannya.
Zpro
memberikan suatu pola pendekatan penyusunan rencana kerja yang lebih
akurat. Rencana kerja disusun secara bottom-up secara bulanan dengan
terlebih dahulu melakukan swot analysis, sehingga manajemen dapat
mengukur kemampuannya di dalam pencapaian target yang diinginkan.
Target penghimpunan dana, penyaluran dana, aktiva tetap inventaris,
aktiva tak berwujud, permodalan, beban sewa, beban sdm hingga beban
pendidikan direncanakan secara rinci tiap bulannya, sehingga proyeksi
pendapatan dan beban pada laporan laba-rugi maupun posisi saldo pada
pos-pos neraca dapat dilakukan dengan lebih akurat.
Perhitungan pendapatan dan beban tentu perlu didasarkan pada rencana bulanan. Demikian juga dengan penerapan SAK-ETAP yang mengharuskan adanya amortisasi provisi dan biaaya transaksi, serta perhitungan ppap setiap bulannya dan penyusutan lainnya.
Perhitungan yang demikian rinci tentu memerlukan suatu alat bantu (tool). Zpro RKAT BPR versi 2.50 hadir untuk memudahkan kita di dalam membuat rencana kerja dan menghasilkan proyeksi laporan keuangan dengan cepat dan bahkan bisa diketahui perkiraan rasio-rasio keuangan, terutama terkait dengan tingkat kesehatan bank.
Perhitungan pendapatan dan beban tentu perlu didasarkan pada rencana bulanan. Demikian juga dengan penerapan SAK-ETAP yang mengharuskan adanya amortisasi provisi dan biaaya transaksi, serta perhitungan ppap setiap bulannya dan penyusutan lainnya.
Perhitungan yang demikian rinci tentu memerlukan suatu alat bantu (tool). Zpro RKAT BPR versi 2.50 hadir untuk memudahkan kita di dalam membuat rencana kerja dan menghasilkan proyeksi laporan keuangan dengan cepat dan bahkan bisa diketahui perkiraan rasio-rasio keuangan, terutama terkait dengan tingkat kesehatan bank.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar