tadinya saya kira seminar ini sama seperti seminar-seminar lain yang umumnya minim bobot. tapi ga apalah ikutan aja, meskipun jauh dari jakarta, kebetulan ini adalah salah satu event yg diadakan oleh teman-teman dari bali. artinya tempatnya pasti di bali...yang penting itu ketemu sama rekan2 seprofesi, acaranya sih ga penting..minimal itu isu yang terhimpun sebelum berangkat ke bali.
sebenarnya ada niat juga mau ngajak keluarga ke sana, sekalian liburan, lumayan kan? tapi ternyata ga bisa, anakku yg pertama, katanya ada acara pembubaran pengurus himpunan mahasiswa jurusan di tempat kuliahnya, anakku yg kecil masih ada ujian akhir sekolah, jadi ya artinya kita ga bisa liburan, jadi ya buat apa juga nginap disana, ok saya putuskan pulang hari aja, meskipun banyak disayangkan teman-teman, sampai-sampai teman dari bali bersedia mengurus penundaan jadwal tiket pesawat yg udah saya beli...tapi saya udah sedia stock alasan yg cukup, tapi yg paling tepat saya harus pulang hari itu juga adalah karena saya udah terlanjur parkir mobil di pelataran parkir terminal internasional soekarno-hatta, yaitu 2 F.
take off dari jalur pacu soekarno-hatta jam 7:30 dengan burung garuda, bersama 2 sahabatku...satu setengah jam perjalanan, artinya sampai di ngurah rai jam 9 an, eh ternyata jamnya harus diubah jadi jam 10 ketika sampai di bali. masih setengah jam waktu yg diperlukan untuk menuju hotel aston denpasar...wah ternyata kami terlambat... tapi ga apa2, kami coba menghibur diri atau lebih tepatnya membuat pembelaan diri, kan acara awal itu seperti biasanya lomba pidato aja...sekarang baru acara inti, yaitu seminarnya...
masuk ke ruang seminar disambut dengan rekan dari bali dengan penuh kehangatan, dan mulailah kami duduk di kursi yang masih kosong di antara 600 an peserta lainnya dari seluruh Indonesia. setelah menyesuaikan diri sedikit demi sedikit dengan situasi ruangan, mulailah menyimak materi seminar, meskipun tak dapat dipungkiri sesekali menoleh ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang, ingin tau aja siapa teman2 yg ikut disitu.
pak hermawan kartajaya sang profesor marketing sedang beraksi dengan gayanya yg sangat interaktif membuat peserta antusias mengikutinya. sesi demi sesi dilalui, saling ganti dengan 2 orang rekannya....tidak terasa mereka berhasil memukau peserta meskipun pada jam-jam rawan, artinya jam-jam sehabis makan siang menjelang sore, umumnya jam ngantuk, jam-jam biasanya peserta lebih memilih meninggalkan ruangan acara, tapi ini luar biasa, peserta masih penuh hingga sore...
ternyata seminar ini sangat dapat menginspirasi....materinya bagus, dalam arti dapat segera dipraktekkan, karena ada hal-hal kecil yang selama ini tidak kita sadari, ternyata kalau kita lakukan dapat menjadi arah penentu keberhasilan ke depan. intinya beliau dan tim membahas konsep new wave marketing...bukan lagi vertikal melainkan horizontal...jadilah seorang HERO...
sesi terakhir diisi oleh para bankir bpr yang sukses membawa institusinya menjadi lembaga keuangan mikro yang dapat diperhitungkan sekaligus membawa manfaat bagi pengembangan keuangan mikro di Indonesia. karena sekarang bukannya lagi menjual feature, melainkan harusnya memberi benefit kepada nasabah kita, demikian disimpulkan oleh Hermawan Kartajaya dari apa yang disampaikan oleh para bankir bpr tadi. bank besar sukses karena punya modal besar, bpr sukses karena memberi benefit melalui HERO-HERO yang ada di bpr...apasih HERO? ternyata butuh waktu 2 jam untuk menjelaskannya....ayo kita cari tahu...
tak terasa waktu bali sudah menunjukkan jam 18:30, hari ini betul-betul hari yang padat, hari yang penuh benefit, di benakku tercipta sejumlah ide yang terasa sudah tak sabar untuk segera diaplikasikan...terima kasih pak profesor...
jam 23:30 waktu jakarta, saya keluar dari airport soekarno-hatta...eh ternyata saya ada di termnial 1A, karena naik seekor singa (Lion), padahal mobilku ada di parkiran terminal 2F. lumayan jauh dari terminal 1A ke 2F, cari shuttle bus ah...ditunggu-tunggu koq ga ada yang lewat...teringat pesan nenek, malu bertanya sesat di jalan...tanya-tanya ternyata sudah tidak ada shuttle bus lagi kalau sudah jam segini...mau cari ojek ternyata ga ada juga, yang ada cuma taksi, ya apa boleh buat, coba-coba menyetop taksi...kenapa para supir taksi memberi kesan sombong dan kurang berminat mengangkut penumpang dari terminal 1A ke 2F, bahkan mematok tarif 30 ribu....sampai akhirnya supir blue bird menghampiri dengan penuh keramahan, dia bilang naik aja, saya anterin...diapun nyalakan argo...dan ternyata hanya 10 ribu...itulah supir HERO, dalam hati saya pikir jangan2 bluebird sudah diajari konsepnya sang Profesor....atau sebaliknya sang profesor terinspirasi dari kiat-kiat orang-orang sukses yang selalu berpikir bagaimana memberi manfaat kepada pelanggannya, bukan mengeruk manfaat dari pelanggan? entahlah, tapi yg jelas sang Profesor bisa menyebarluaskan kiat-kiat itu...
terima kasih pak supir blue-bird, HERO nya telah menginspirasi saya...