6 Apr 2013

Menguasai Akuntansi Kredit BPR

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) termasuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik yang signifikan, namun diperkenankan menggunakan SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan - Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) oleh regulator perbankan melalui Surat Edarar BI no 11/37/DKBU tanggal 31 des 2009. 

Sejak tahun 2010, laporan keuangan BPR wajib menggunakan Pedoman Akuntansi BPR (PA-BPR) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dan mengacu pada SAK-ETAP.


 
Kredit yang diberikan kepada debitur mengandung risiko termasuk ketidak tepatan jadwal pembayaran kembali oleh debitur, sehingga membutuhkan perlakuan akuntansi yang sesuai agar penyajian informasi tidak menyesatkan.








Pencatatan dimulai sejak suatu kredit disetujui hingga kredit dilunasi oleh debitur.












Ketepatan penetapan kualitas kredit seorang debitur menjadi sangat penting, karena akan mempengaruhi pencatatan pendapatan bpr. 

Termasuk pencatatan penerimaan setoran nasabah yang tergolong performing atau non performing haruslah sesuai, karena akan mempengaruhi portfolio kredit maupun pendapatan bpr.






Pada tanggal jatuh tempo angsuran, maka bpr secara tepat membukukan pengakuan pendapatan bunga dan amortisasi pendapatan provisi serta melakukan amortisasi biaya transaksi.

Bagaimana dengan non performing loan?
Bagaimana dengan pendapatan yang sudah diakui sebelumnya?






Potensi risiko perlu dikuantifikasi dan dicadangkan sesuai kualitas kredit dan nilai agunan yang dimiliki.











Ketika bank melakukan restrukturisasi terhadap debitur yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya, namun masih prospektif, maka bank perlu menghitung nilai tunai dari arus kas masa depan akibat restrukturisasi tsb.








Jika nilai tunai lebih rendah dibandingkan nilai tercatat, maka bank harus membukukan beban kerugian akibat restrukturisasi.



Upaya penyelesaian terhadap kredit bermasalah dapat dilakukan dengan:
1. Penyelesaian kredit dengan mengambil alih agunan.
2. Proses penyelesaian kredit.

Tentu perlakuan akuntansinya berbeda untuk masing-masing cara penyelesaian tersebut.







Intinya dalam akuntansi kredit dibahas secara komprehensif, mulai dari pencairan kredit hingga kredit itu lunas atau diselesaikan. 
  1. Biaya transaksi
  2. Persetujuan kredit
  3. Pencairan kredit
  4. Pengakuan pendapatan bunga
  5. Pembatalan pengakuan pendapatan bunga
  6. Pembentukan PPAP
  7. Amortisasi provisi dan biaya transaksi
  8. Restrukturisasi kredit, menghitung nilai tunai dan penyisihan kerugian
  9. Pengambilalihan agunan
  10. Hapus buku
  11. Hapus tagih
Pelatihan ini dapat ditempuh dalam waktu 1 hari saja...



Menguasai Akuntansi Secara Cepat


Setiap pelaku usaha ataupun orang-orang yang berkepentingan pasti memerlukan informasi yang lengkap dan akurat terkait dengan badan usaha atau organisasi yang dikelola atau yang menjadi perhatiannya. Jadi, informasi keuangan merupakan kebutuhan pokok bagi orang-orang yang akan mengambil keputusan dengan baik. Mengingat pentingnya peran informasi keuangan bagi berbagai pihak, maka proses penyediaan informasi harus dilakukan dengan benar dan baik. Untuk dapat melakukan hal-hal tersebut, maka diperlukan pemahaman dan pengusaan akuntansi yang benar. 

Banyak orang menganggap akuntansi adalah sesuatu yang sulit dan membosankan karena angka-angka semua. Saya mau katakan bahwa akuntansi bisa menjadi menyenangkan, jika kita pahami konsepnya secara benar. 

Kita akan mendapatkan kepuasan tatkala dapat menyajikan laporan keuangan yang benar, akurat dan tepat waktu. 




Proses akuntansi dimulai dari mengumpulkan dokumen-dokumen dasar atas transaksi-transaksi yang terjadi; melakukan analisa; melakukan klasifikasi transaksi; meringkasnya dalam catatan sampai dengan penyajian laporan. Proses dari awal hingga menghasilkan laporan keuangan disebut siklus akuntansi.





dapatkan materi setebal 75 halaman ini dan alamilah suatu pelatihan yang berdurasi 2 hari dan kuasai akuntansi dasar yang dimulai dari jurnal-menjurnal hingga menyajikan laporan keuangan.