31 Jul 2011

Ketika Bandung Tanpa Hotel

Hotel di Bandung tentu banyak sekali, tetapi saya pernah tidak mendapatkan hotel untuk menginap, walaupun hanya semalam. Banyak yang tidak percaya... tetapi itulah kenyataannya, Berburu tempat menginap, dari yang bernama hotel hingga penginapan, dari jam 5 sore hingga jam 2 pagi, dari Bandung, Lembang, Cimahi, Cianjur, hingga Puncak...berikut ini kronologisnya:
 
Hari itu,sabtu, 2 Juli 2011, saya memulai inhouse training di sebuah bank di Bandung, acara dimulai tepat pukul 13:00. Dari order yang saya terima, katanya ada sekitar 30 peserta, sempat kaget melihat pesertanya mencapai hampir 100 orang, tempat pelatihannya pun dari ruang garasi yang disulap jadi tempat pelatihan... Kaget si boleh, tapi tidak boleh sampai ketahuan, itu yang terpikir di saat itu. Strategipun harus berubah, biasanya mengajar dalam ruang ber-AC, dengan peserta yang homogen, ini jauh sekali berbeda, pesertanya macam-macam, dari level paling bawah hingga level atas. Aksi saya diubah seperti seorang presenter, tapi juga seperti pemandu humor, dan diselingi dengan tanya jawab layaknya acara kelompencapir jaman dulu. Pelatihan pun berlangsung hingga sore, jam 5, waktunya istrahat dan dilanjutkan esok paginya.

Ketika akan meninggalkan tempat, panitia penyelenggara alias tuan rumah memberitahukan bahwa akan diantar ke hotel, tapi tunggu sebentar ya, katanya. Akupun menunggu dengan sabar di ruang tamunya. Mula-mula sih sabar menunggu, tetapi lama-kelamaan koq terasa agak aneh, kenapa lama sekali, maka mulailah bertanya, akhirnya disampaikan bahwa hotel-hotel penuh, tetapi masih diupayakan. Tunggu dan tunggu, akhirnya jam 8 malam, dikabarkan sudah dapat satu kamar. Tanpa berpikir panjang saya segera meluncur ke hotel yang dimaksud. Sesampainya panitia memohon maaf, karena hanya ini yang bisa didapat pada hari itu, seluruh hotel di Bandung penuh, kebetulan ada acara kongres salah satu partai politik. Saya jawab, tidak apa-apa, sayapun pernah mengalami susahnya mencari hotel di Yogyakarta yang ketika itu bersamaan dengan acara Muhammadyah. Tanpa melihat kondisi kamar, saya mencoba memberi semangat kepada panitia, bahwa saya dapat memaklumi dan yang penting bisa tidur, tidak perlu hotel berbintang. Walaupun panitia berulang-ulang meminta maaf dan berkata ini sangat tidak layak buat seorang instruktur. Tapi saya pun berulang-ulang mengatakan tidak apa-apa.

Tetapi ketika panitianya sudah pulang, saya minta kunci ke petugas hotel dan menuju kamar yang sudah dipesan panitia. Ternyata kamarnya ada di lantai 2, melewati lorong kecil berkelok-kelok. Sampailah di kamar yg dimaksud, eh ternyata kamarnya berukuran kurang lebih 1,5 x 2 m, kasurnya dekil dan berdebu, sepertinya sudah lama tidak dihuni. Jendelanya dari kaca nako yang sudah tidak utuh lagi...dan ternyata penghuninya sudah banyak, yaitu teman-temannya nyamuk....wah alias tidak bisa tidur, kalau begini... Dalam pikiranku, masak sih tidak ada lagi tempat penginapan di Bandung? Seingatku, sepanjang jalan menuju Lembang banyak sekali hotel ataupun tempat penginapan. Tanpa pikir panjang, saat itu juga saya langsung checkout lagi... dan mencoba mencari hotel di seputar Pasir Kaliki. Tanda-tanda tidak dapat hotel mulai terasa, karena ada juga orang lain yang juga mencari hotel. Semua hotel yang disinggahi menjawab sudah full, walaupun hingga Lembang. Akhirnya terpikir Cimahi, ya mungkin di Cimahi ada. Menelusuri jalan di Cimahi, tetapi kondisinya sama, semua hotel dan penginapan full. Selanjutnya terpikir Cianjur, maka segeralah meluncur ke arah Cianjur, tapi kondisinya sama, semua hotel full.... Wah sudah tanggung, ke Puncak saja, walau pun sudah larut malam, eh tepatnya menjelang subuh.... Benar saja sudah jam 2 pagi, saya dapat menginap di daerah Cipanas, Puncak... lumayan bisa tidur 3 jam, karena jam 5 pagi harus meluncur ke Bandung lagi...

Ternyata saya masih lebih pagi dari kebanyakan peserta yang hadir pagi itu... tidak ada yang tahu bahwa semalam penuh perjuangan, walaupun akhirnya hanya bisa menikmati kamar sekitar 3 jam....ini sebuah pelajaran.

Kepada panitia penyelenggara, saya memaklumi memang hari itu hotel di Bandung penuh semua, bukan salah panitia, bahkan panitia sudah berusaha secara maksimal. Saya juga mohon maaf, bukannya saya tidak menghargai upaya panitia, tetapi yang terlintas saat itu adalah bisa istrahat cukup agar esok harinya bisa fit kembali untuk memberikan materi kepada para peserta...